TAPTENG, — Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda wilayah Tapanuli, khususnya Tapanuli Tengah, akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir. Hingga Rabu, 26 November 2025, sudah tercatat sekitar 10 orang meninggal dunia, ribuan warga mengungsi, dan banyak rumah serta infrastruktur rusak berat.
Pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menetapkan status darurat dan mendirikan pos pengungsian serta menyalurkan bantuan sembako ke warga terdampak. Wilayah terdampak meliputi beberapa kecamatan di Tapanuli Tengah, seperti Kecamatan Tukka, Pandan, dan lainnya, dengan ribuan rumah terendam banjir dan akses jalan terputus.
Di Tapanuli Selatan juga dilaporkan rumah rusak dan korban jiwa akibat longsor, sementara beberapa jembatan di Tapanuli Utara putus karena banjir. Hujan deras dengan curah tinggi masih berpotensi memicu banjir susulan dan longsor, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada dan menjauhi tebing serta daerah rawan bencana.
BPBD Tapanuli Tengah telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti instruksi dari petugas terkait. Bantuan darurat juga telah disiapkan untuk warga terdampak, termasuk makanan, minuman, dan kebutuhan pokok lainnya.
Pemerintah dan BPBD akan terus memantau situasi dan melakukan upaya penanggulangan bencana untuk membantu warga terdampak. Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana susulan.
(R Ramadhan)
