BATU BARA, — Dalam perayaan HUT Kabupaten Batu Bara, logo yang dihadirkan ternyata memunculkan sorotan menarik dari Wan Elfin.
Dalam angka 19 yang menghiasi logo, tergambar sebuah keris, tapi bukan keris Melayu, melainkan yang lebih mirip ke keris Jawa.
Sebuah pilihan yang, katakanlah, "luar biasa" untuk daerah yang dengan bangga menyebut dirinya tanah Melayu.
Pertanyaannya, apakah ini sebuah langkah kreatif yang minim literasi kearifan lokal ataukah sekadar "kesalahan" fatal dalam pembuatan Desain ?
Kabupaten Batu Bara, yang kaya akan tradisi Melayu, mungkin berharap simbol-simbolnya lebih merefleksikan akar identitasnya.
Mungkin tim desain punya alasan, tapi bagi Wan Elfin, ini adalah tanda bahwa kehati-hatian dan harus melek budaya dalam merepresentasikan budaya lokal sangat penting.
"Jangan hilangkan itu," katanya, mengingatkan agar jejak Melayu tetap terjaga.
Semoga Kabupaten Batu Bara bisa menemukan keseimbangan antara modernitas dan keaslian budaya.
Karena, identitas suatu daerah harus terlihat jelas pada logo HUT daerah tersebut, agar jati diri daerah tersebut tidak hanya menjadi cerita, Tutup Wan Elfin.
(Red)


