Iklan

Iklan

,

Iklan

Pengemudi Ojek Online Tewas di Demo, Muncul Tuntutan Keadilan

xtrens
1 Sep 2025, 11:21 WIB Last Updated 2025-09-01T04:23:32Z


Pengemudi Ojek Online Tewas di Demo, Muncul Tuntutan Keadilan


XTRENS.com — Dua kasus kematian pengemudi ojek online (ojol) dalam aksi demo di Indonesia menimbulkan reaksi publik yang berbeda dan memunculkan pertanyaan tentang keadilan.


Kasus pertama terjadi di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, ketika seorang ojol terlindas mobil taktis Brimob pada 28 Agustus 2025. 



Kasus kedua adalah pengemudi ojol yang dikeroyok massa demo di Makassar hingga tewas pada 29 Agustus 2025.



Kasus pengemudi ojol yang terlindas rantis Brimob mendapat perhatian luas media dan publik. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas kejadian ini dan memerintahkan penyelidikan lebih lanjut terhadap tujuh anggota Brimob yang terlibat. 



Duka cita dan protes atas peristiwa ini meluas di kalangan masyarakat dan komunitas ojol yang menuntut pertanggungjawaban.



Di sisi lain, kasus ojol di Makassar yang dikeroyok massa demo belum mendapat perhatian sebesar kasus pertama. Korban yang diduga sebagai intel ini meninggal dunia dalam kericuhan di depan Universitas Muslim Indonesia (UMI).



Kasus ini baru banyak diketahui setelah Grab Indonesia mengonfirmasi keanggotaan korban sebagai mitra ojol.



Perbedaan reaksi publik ini diyakini erat kaitannya dengan tingkat peliputan media dan respon dari aparat negara. 



Kasus ojol yang terlindas Brimob diberitakan secara intens dan memicu tanggapan resmi, sedangkan kasus keroyokan di Makassar kurang terekspos sehingga perhatian masyarakat cenderung minim. 



Meski demikian, kedua kejadian tersebut menimbulkan keprihatinan dan harapan agar keadilan ditegakkan secara adil tanpa membedakan pihak manapun.



Komunitas ojol dan publik luas menuntut supaya penyelidikan kedua kasus segera diselesaikan dengan transparan dan pelaku bertanggung jawab penuh. 



Keadilan diharapkan dapat ditegakkan agar hak korban dan keluarganya terpenuhi, serta mencegah kejadian serupa di masa depan. 


Masyarakat menekankan pentingnya perlakuan yang adil dan setara atas setiap peristiwa yang menimbulkan korban jiwa.


(R Ramadhan)

Iklan